Senin, 29 Oktober 2018

#8 TEORI MODAL SOSIAL




A.   Akar dan Definisi Modal Sosial
Pada tahun 1993, James S. Coleman mempublikasikan konsep modal sosial dalam jurnal American Journal of Sociology yang berjudul “Social Capital in the Creation of Human Capital”. Sejak tulisan ini dipublikasikan mulai banyak ilmuan sosial yang menaruh perhatian pada konsep ini. Bahkan mulai banyak diselenggarakan kajian mengenai konsep baru tersebut.

Coleman mendefinisikan modal sosial berdasarkan fungsinya. Menurutnya modal sosial bukanlah entitas tunggal melainkan entitas majemuk yang mengandung 2 elemen:
·         Mencakup beberapa aspek dari struktur sosial;dan
·         Menfasilitasi tindakan tertentu dari pelaku dalam struktur sosial tersebut.

Menurut Coleman setidaknya ada tiga bentuk modal sosial:
·         Struktur kewajiban, ekspektasi, dan kepercayaan;
·         Jaringan informasi;dan
·         Norma dan sanksi yang efektif.  

Menurut Lina dan Von Bern, modal sosial memiliki sumbangan positif dalam kaitannya dengan komitmen pekerja, fleksibilitas organisasi, pengelolaan tindakan bersama yang lebih baik, dan pengembangan modal pengetahuan. Dalam konteks ini, modal sosial dapat memperkuat kinerja organisasi, lebih spesifik modal sosial dapat:
·         Memengaruhi sukses pekerjaan/profesional;
·        Membantu pekerja menemukan pekerjaan menciptakan portofolio pekerja yang lebih baik di organisasi;
·         Menfasilitasi pertukaran sumber daya antarunit;
·         Memotivasi pembaruan/kebaruan (novelty), penciptaan modal intelektual, dan efisiensi multifungsi tim/kelompok;
·         Mengurangi perubahan pekerjaan karyawan (employees’ job change);
·         Memperkuat hubungan dengan pemasok, jaringan produksi regional, dan pembelajaran organisasi.      

B.   Modal Sosial: Empat Perspektif
Pertanyaan yang sering diangkat adalah mengapa sumber daya yang melekat dalam jaringan sosial dapat memperkuat pencapaian tindakan? Terdapat 4 argumen untuk menjawab ini:
·         Aliran informasi
·         Ikatan sosial bisa memengaruhi pelaku
·         Ikatan sosial mungkin diberikan oleh organisasi sebagai sertifikasi kepercayaan sosial individu
·         Hubungan sosial diekspektasikan dapat memperkuat kembali identitas dan pengakuan
Coleman juga merumuskan operasionalisasi modal sosial menjadi:
Dimensi Struktur dan Kognisi Modal Sosial

Struktur
Kognisi
Sumber dan pengejawantahan
Peran dan aturan
Jaringan dan hubungan interpersonal dengan pihak lain
Prosedur dan kejadian
Norma-norma
Nilai-nilai
Perilaku (attitudes)
Keyakinan
Cakupan (domains)
Organisasi sosial
Budaya sipil (civic culture)
Faktor dinamis
Keterkaitan horizontal
Keterkaitan vertikal
Kepercayaan, solidaritas, kerja sama, kedermawanan
Elemen bersama
Ekspektasi yang mengarahkan kepada perilaku kerja sama yang saling menguntungkan
-

Empat Perpektif Modal Sosial
Perspektif
Pelaku
Preskripsi Kebijakan
Perspektif Komunitarian
asosiasi lokal
Kelompok komunitas Organisasi sukarela
Kecil itu indah
Mengidentifikasi aset sosial kaum miskin
Perspektif Jaringan
Ikatan dan jembatan ikatan komunitas
Wirausahawan kelompok bisnis
Perantara informasi
Desentralisasi menciptakan zona usaha
Menjembatani pemisahan sosial
Perpektif Kelembagaan
Kelembagaan politik dan hukum
Sektor privat dan publik
Desain kebebasan sipil dan politik
Perpektif Sinergi
Jaring komunitas dan relasi negara-masyarakat
Kelompok komunitas, masyarakat sipil, perusahaan, dan negara
Produksi bersama, partisipasi komplementaritas, keterkaitan penguatan kapasitas dan skala organisasi lokal

C.   Modal Sosial: Implikasi Negatif
Terdapat kontroversi menyangkut konsep modal sosial yang dibagi menjadi empat isu berikut:
Kontroversi Modal Sosial
Isu
Isi
Masalah
Aset kolektif atau individu (Coleman, Putnam)
Modal sosial sebagai aset kolektif
Membaur (confounding) dengan norma, kepercayaan
Closure atau jaringan terbuka (Bourdieu, Coleman, Putnam)
Kelompok harus tertutup dan rekat (dense)
Visi kelas masyarakat dan ketiadaan mobilitas
Fungsional (Coleman)
Modal sosial diindikasikan oleh efeknya terhadap tindakan tertentu (particular)
Tautologi (sebab ditentukan oleh efeknya)
Pengukuran (Coleman)
Tidak bisa dikuantifikasi
Heuristik, tidak dapat salah (not falsifiable)

Selama ini pembahasan tentang modal sosial selalu didominasi oleh cara pandang yang terlalu positif. Menempatkan modal sosial sebagai variabel yang dapat memberikan manfaat bagi kemaslahatan bersama, misalnya dalam pembangunan ekonomi. Sedangkan modal sosial yang bertumpu pada interaksi antarmanusia dalam struktur sosial yang inheren didalamnya, bisa saja menimbulkan implikasi negatif, misalnya alokasi kegiatan ekonomi.
F-Connection yakni konsep yang diperkenalkan oleh Yoram Ben-Porath yakni terdiri dari families, friends, and firms. Bentuk-bentuk koneksi tersebut dalam organisasi sosial dapat mempengaruhi pertukaran ekonomi. Tetapi konsep ini memiliki implikasi negatif terhadap pertukaran ekonomi atau kegiatan ekonomi secara keseluruhan.
Keuntungan dan Kerugian Aktual/Potensial dalam Transaksi yang Diperantarai melalui Modal Sosial
Sumber

Definisi
Konsekuensi
Consumma
-Nilai intrinsik
-Solidaritas terikat


-Observasi norma (kontrol sosial)
-Dukungan keluarga
-Keuntungan yang dimediasi jaringan


Kemampuan untuk menjamin laba melalui keanggotaan dalam jaringan dan struktur sosial lainnya



Instrumental
-Pertukaran timbal-balik
-Pemaksaan Kepercayaan

-Rintangan akses terhadap kesempatan
-Rintangan terhadap kebebasan individu
-Dampak klaim terhadap anggota kelompok
-Penyempitan cakupan norma


D.   Modal Sosial dan Pembangunan Ekonomi
Setelah isu modal sosial mulai diperhatikan secara intensif pada awal dekade 1990-an. Jika dibagi dalam level studi, riset-riset yang mencoba menghubungkan antara modal sosial dan pembangunan ekonomi biasanya mengambil dua karakteristik berikut:
·         Penelitian hulu yang mencoba mencari landasan teoritis yang merelasikan modal sosial dengan pembangunan ekonomi
·         Penelitian hilir yang berusaha melacak implikasi modal sosial terhadap pembangunan ekonomi

Rasionalitas Pertukaran Ekonomi dan Sosial
Elemen
Pertukaran Ekonomi
Pertukaran Sosial
Fokus pertukaran
Transaksi
Hubungan (relationship)
Kegunaan (optimisasi)
Laba relatif terhadap biaya dalam transaksi (transaction of a cost)
Laba relatif terhadap biaya dalam hubungan (relationship at a cost)
Pilihan rasional
Relasi alternatif
Biaya transaksional dan reduksi
Transaksi alternatif
Biaya hubungan/relasional dan reduksi
Bentuk pembayaran (episodic payoff)
Uang (kredit ekonomi, utang ekonomi)
Pengakuan/recognition (kredit sosial, utang sosial)
Penghargaan umum (generalized payoff)
Kesejahteraan (status ekonomi)
Reputasi (status sosial)
Penjelasan logika (explanatory logic)
Hukum alam (law of nature)
Daya tahan pelaku Optimisasi laba
Hukum manusia (law of humans)
Daya tahan kelompok
Minimalisasi kerugian

Hubungan antara modal sosial dan pembangunan ekonomi dapat dilihat dari kegiatan ekonomi yangs selalu berupa kerja sama antarpelakunya apapun motif dibaliknya. Kerja sama membutuhkan kepercayaan sehingga pandangan paling besar dari modal sosial menyatakan bahwa kerja sama tergantung pada kepercayaannya. Oleh karena itu, masyarakat yang mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi akan sanggup melakukan kerja sama sampai level organisasi yang sangat besar.
Perlu dipahami bahwa modal sosial sebagai sumber daya bermakna bahwa komunitas bukanlah suatu produk atau hasil pertumbuhan ekonomi, tetapi merupakan ‘prakondisi’ bagi tercapainya pertumbuhan ekonomi.

#KUIS

Kesan dan Pemikiran dalam Ekonomi Kelembagaan Terkait dengan Cara Berpikir dalam Melihat Permasalahan Ekonomi Ekonomi kelembagaan meru...