Minggu, 29 Oktober 2017

Bonus Demografi, Tantangan atau Ancaman dalam Pembangunan Ekonomi Indonesia


"Presiden Joko Widodo menyatakan bonus demografi ibarat pedang bermata dua, bisa menjadi berkah tetapi juga bisa menjadi bencana"

     Dari pernyataan tersebut, maka akan muncul sebuah pertanyaan untuk kita. Apa itu bonus demografi?

      Bonus demografi adalah keadaan dimana jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) lebih besar ketimbang penduduk usia non-produktif (dibawah 15 tahun dan diatas 64 tahun). Itu artinya angka ketergantungan penduduk usia non-produktif terhadap penduduk usia produktif sangat kecil.

 Gambar terkait

      Indonesia pada tahun 2020 hingga tahun 2030 di prediksi akan melewati masa-masa bonus demografi ini sehingga sangat penting untuk mempersiapkan kualitas sumber daya manusia yang tangguh dan siap terhadap persaingan global. Salah satunya adalah dengan adanya revolusi mental. Dimana generasi muda akan diarahakan menjadi generasi yang bermanfaat bagi negara.

      Seperti yang kita ketahui, pada usia produktif inilah penduduk menjadi tumpuan dari pembangunan suatu negara. Jika sumber daya manusia pada usia ini dapat menjadi sangat produktif akan bisa membawa keuntungan pembangunan bagi suatu negara. Namun sebaliknya, jika kualitas sumber daya manusia tidak mendukung untuk pembangunan maka akan mencadi ancaman seperti meningkatnya pengangguran, kriminalitas dan lain sebagainya.

Lalu apa saja yang harus dipersiapkan untuk menghadapi keadaan tersebut?
  • Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia. Peningkatan sumber daya manusia bisa dilakukan dengan peningkatan kualitas atau tingkatan pendidikan seperti wajib belajar 12 tahun. Selain itu peningkatan kesehatan penduduk menjadi penting karena jika tingkat kesehatan baik akan menghasilkan generasi yang kuat dan tangguh.
  • Lapangan pekerjaan. Karena usia produktif akan mengalami peningkatan maka pemerintah harus menyediakan banyak lapangan pekerjaan bagi penduduk usia produktif supaya mereka dapat menggerakkan roda perekonomian negara.
  • Investasi. dikarenakan perlu adanya peningkatan pada jumlah penyerapan tenaga kerja maka menjadi penting untuk meningkatkan investasi pada negara bersangkutan.

Jumat, 06 Oktober 2017

PENTINGNYA KESEHATAN DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI

    Minggu lalu kami dari kelompok empat memperoleh kuis dalam bentuk tugas projek. Nah, pada tugas projek tersebut kami diminta untuk melakukan suatu hal yang memperlihatkan kepedulian kami pada lingkungan sekitar dalam bentuk apapun. Oleh sebab itu, kami dari kelompok empat memilih untuk melakukan semacam sosialisasi tentang pentingnya menjaga kesehatan khusunya tentang penyakit TBC.
     Seperti yang kita ketahui, penyakit TBC termasuk kedalam sepuluh besar penyakit yang paling mematikan di dunia. Penyakit TBC sendiri dapat menyerang seseorang dari kontak langsung dengan seorang penderita melalui titik-titik air liur yang menjangkit ke seorang dengan daya tahan tubuh lemah. Sumber dari penyakit TBC sendiri adalah bakteri yang bernama mycobacterium tuberculosis yang berbentuk basil. Selain penyebab di atas, faktor kebersihan lingkungan juga sangat berpengaruh. Udara yang kotor dan lembab adalah salah satu penyebabnya. Hal itu dikarenakan bahwa penyakit TBC merupakan suatu penyakit yang menyerang organ paru-paru manusia. Dimana, ketika kita menghirup udara yang kotor maka saluran pernapasan kita akan terganggu dan jika dibiarkan lama-lama akan terakumulasi dan meyebabkan munculnya penyakit.
     Penyakit TBC sendiri termasuk penyakit yang sulit untuk dideteksi pada awalnya. Ia hanya berawal dari batuk biasa yang terkadang kita sepelekan. Lalu berkembang menjadi penyakit batuk yang berkepanjangan hingga batuk yang disertai dengan keluarnya darah segar. Jika seorang telah terkena penyakit ini maka sangat harus baginya untuk pergi ke dokter. Nah, dari gambaran di atas kita dapat simpulkan bahwa menjaga kebersihan dan tidak menganggap remeh suatu penyakit memang penting untuk kita lakukan.
     Menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan adalah hal yang wajib kita jaga kapanpun dan dimanapun. Kaitan antara kesehatan seorang individu dan pembangunan ekonomi adalah ketika seorang individu memiliki kesehatan yang bagus maka perekonomiannya akan menjadi baik. Sebagai contoh jika seorang individu memiliki kesehatan yang baik, maka akan menghasilkan keturunan yang baik pula. Dari keturunan yang baik ini akan menghasilkan pemikiran-pemikiran tentang ekonomi yang baik dan juga dapat mendapat kehidupan yang baik. Atau juga jika seorang mampu menjadi individu yang baik dia akan memperokeh pekerjaan yang baik sehingga tidak menjadi pengangguran yang menambah angka ketergantungan dan menghambat pembangunan ekonomi suatu negara.
      Seperti yang kita ketahui bahwa angka kelahiran dan kematian dapat menjadi pengaruh dalam pembangunan ekonomi suatu negara. Negara dengan tingkat usia produktif yang tinggi diharapkan mampu menjadi tiang bagi pembangunan ekonomi suatu negara. Disini kaitannya dengan kesehatan adalah jika individu memiliki tingkat kesehatan yang baik maka akan menjadi tenaga kerja yang lebih produktif dan menghasilkan pembangunan ekonomi di suatu negara. Selain itu dengan tingkat kesehatan yang baik pula, suatu negara dapat menekan angka ketergantungan antar individu yang produktif tersebut.

Rabu, 04 Oktober 2017

Model Kontemporer Pembangunan dan Keterbelakangan

     Pembangunan tidak terjadi begitu saja karena pembangunan ekonomi mengharuskan adanya upaya sistematis. Dalam beberapa hal, semua model pembangunan menunjukkan bahwa pembangunan sukar dilakukan karena ada lebih banyak hambatan dari yang sebelumnya diketahui. Hasil penelitian baru telah cukup memperluas cakupan pemahaman kita untuk membuat model perekonoman pasar dalam konteks negara berkembang.
     Salah satu tema besarnya adalah memasukkan masalah-masalah koordinasi di kalangan agen perekonomian. Salah satu masalah yang dihadapi adalah kegagalan koordinasi. Kegagalan koordinasi sendiri merupakan suatu keadaan hubungan dimana ketidakmampuan para agen untuk mengoordinasikan perilaku (pilihan) mereka, menghasilkan hasil (ekuilibrium) yang membuat para agen itu berada dalam situasi lebih buruk daripada di keadaan ekuilibrium lainnya.
     Oleh sebab itu munculah beberapa model pemecahan masalah antara lain model dorongan besar yaitu upaya terpadu dalam skala perekonomian menyeluruh yang umumnya ditetapkan dalam suatu kebijakan publik untuk memulai atau mengakselerasi pembangunan ekonomi di berbagai spektrum dari industri dan keterampilan baru yang luas dan model cincin O yang merupakan suatu model ekonomi dimana fungsi-fungsi produksi menunjukkan komplementaritas yang kuat diantara sejumlah input dan memiliki implikasi lebih luas terhadap kesulitan untuk melaksanakan pembangunan ekonomi.
     Banyak pakar pembangunan yang secara aktif mengkaji kasus-kasus yang menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah masih dapat menolong meskipun pemerintahannya tidak sempurna, dengan mendorong perekonomian untuk bergerak maju ke ekuilibrium yang lebih baik dan berkelanjutan melalui intervensi mendalam.
     Pada diagram ekuilibrium jamak kita dapat melihat ada lebih dari satu ekuilibrium, hal ini biasa kita sebut dengan ekuilibrium jamak. Ekuilibrium jamak merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya lebih dari satu ekuilibrium. Semua ekuilibrium ini biasa jadi antara ekuilibrium yang satu lebih menguntungkan daripada ekuilibrium lainnya, tetapi pasar yang tidak dibantu tidak akan menggerakkan perekonomian ke hasil yang diinginkan.
     Gagasan dasar dari fungsi bentuk S menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh oleh agen tertentu dengan tindakan yang dilakukannya akan secara positif bergantung pada beberapa banyak agen lainnya yang diharapkan melakukan tindakan itu atau dalam cakupan tindakan itu. Dalam diagram, fungsi itu tiga kali memotong garis 45 derajat. Pada tiap titik perpotongan itu terdapat ekuilibrium. Inilah yangdimaksud dengan kemungkinan ekuilibrium jamak. Dari ketiga titik itu, titik D1 dan D3 adalah ekuilibrium “stabil” karena jika harapan atau ekspektasi berubah sedikit ke atas atau ke bawah maka perusahaan menyesuaikan tindakan mereka, sedangkan titik D2 merupakan ekuilibriumnya tidak stabil karena jika investasi berkurang ekuilibrium akan bergeser ke D1 dan jika investasi bertambah maka ekuilibrium akan bergeser menuju D3.
     Pembangunan Ekonomi: Model Dorongan Besar
Paul Rosenstein-Rodan adalah orang yang mempelopori model ini sekaligus orang pertama yang mengangkat beberapa isu dasar tentang koordinasi. Ia mengemukakan beberapa masalah yang berkaitan dengan upaya memulai industrialisasi dalam bentuk perekonomian subsisten. Model dorongan besar adalah model yang menjelaskan bagaimana kegagalan pasar dapat menimbulkan kebutuhan akan perekonomian yang terencana dan kemungkinan upaya yang dicetuskan oleh kebijakan pemerintah agar proses pembangunan ekonomi yang berlangsung dalam jangka panjang dapat berjalan atau dipercepat. Kita dapat membuat enam asumsi dasar untuk memahami model ini, yaitu:
1. Asumsikan bahwa faktor produksi yang ada hanya tenaga kerja.
2. Asumsikan bahwa pembayaran upah sektor tradisional lebih rendah dari sektor modern. WT = 1 sementara WM > 1.
3. Asumsikan bahwa karena adanya teknologi maka pekerja di sektor modern lebih produktif dibanding pekerja di sektor tradisional. Dimana N menunjukkan jenis produk yang jumlahnya sangat besar dan F merupakan jumlah minimal orang yang dipekerjakan.
4. Asumsikan bahwa permintaan domestik adalah konstan dan konsumen membelanjakan jumlah uang yang sama yaitu Y/N.
5. Asumsikan bahwa perekonomian bersifat tertutup.
6. Asumsikan bahwa struktur pasar adalah pasar persaingan sempurna di sektor tradisional, tanpa hambatan masuk, dan tidak ada laba ekonomi. Permintaan yang dihadapi bersifat elastis.
     Dengan upah W1 yang berada di bawah titik A maka pendapatan yang lebih besar dibandingkan biaya, dan perusahaan modern akan membayar biaya tetap sebesar F sehingga memutuskan untuk memasuki pasar. Sedangkan jika upah berada pada W2 dimana berada antar titik A dan B maka perusahaan akan memilih untuk menaikkan tingkat laba, upah dan output yang lebih tinggi. Dan dengan upah di W3 maka perusahaan modernakan merugi sehingga teknik tradisional akan terus digunakan.
     Pembangunan Ekonomi: Teori Cincin O
Model pembangunan ini dikemukakan oleh Michael Kremer yang mengatakan bahwa produksi modern mengharuskan banyak kegiatan yang dapat diselesaikan dengan sangat baik secara bersama-sama agar setiap kegiatan itu mempunyai nilai tinggi.
    Ciri penting dari model cincin O adalah caranya dalam membuat model produksi yang memiliki komplementaritas kuat antar input. Dalam menghitung model ini kita akan dikenalkan dengan fungsi produksi cincin O yaitu sebuah fungsi produksi dengan komplementaritas kuat diantara inputnya, berdasarkan produk dari kualitas input-input itu.
      Fungsi produksi cincin O (O-ring production function) dapat dinyatakan sebagai berikut:
     BF(qiqj) = qiqj
     Keterangan:
q = tingkat keterampilan yang dibutuhkan
B = sebuah nilai
     Kita asumsikan juga bahwa:
(1) semua perusahaan netral terhadap resiko
(2) pasar tenaga kerja sangat kompetitif
(3) persediaan tenaga kerja tidak elastis.
     Yang menonjol dari jenis fungsi produksi ini adalah pencocokan pemilihan positif (positive assortative matching). Yang berarti bahwa para pekerja yang berketerampilan tinggi akan bekerja bersama, dan sebaliknya para pekerja yang berketerampilan rendah pun akan bekerja bersama. Ketika kita menggunakan model ini untuk membandingkan perekonomian, maka cara pencocokan seperti ini berarti bahwa produk-produk berkualitas tinggi akan terkonsentrasi di negara-negara yang memiliki tingkat keterampilan bernilai tinggi.

#KUIS

Kesan dan Pemikiran dalam Ekonomi Kelembagaan Terkait dengan Cara Berpikir dalam Melihat Permasalahan Ekonomi Ekonomi kelembagaan meru...