Pembangunan tidak terjadi begitu saja karena pembangunan ekonomi mengharuskan adanya upaya sistematis. Dalam beberapa hal, semua model pembangunan menunjukkan bahwa pembangunan sukar dilakukan karena ada lebih banyak hambatan dari yang sebelumnya diketahui. Hasil penelitian baru telah cukup memperluas cakupan pemahaman kita untuk membuat model perekonoman pasar dalam konteks negara berkembang.
Salah satu tema besarnya adalah memasukkan masalah-masalah koordinasi di kalangan agen perekonomian.
Salah satu masalah yang dihadapi adalah kegagalan koordinasi. Kegagalan koordinasi sendiri merupakan suatu keadaan hubungan dimana ketidakmampuan para agen untuk mengoordinasikan perilaku (pilihan) mereka, menghasilkan hasil (ekuilibrium) yang membuat para agen itu berada dalam situasi lebih buruk daripada di keadaan ekuilibrium lainnya.
Oleh sebab itu munculah beberapa model pemecahan masalah antara lain model dorongan besar yaitu upaya terpadu dalam skala perekonomian menyeluruh yang umumnya ditetapkan dalam suatu kebijakan publik untuk memulai atau mengakselerasi pembangunan ekonomi di berbagai spektrum dari industri dan keterampilan baru yang luas dan model cincin O yang merupakan suatu model ekonomi dimana fungsi-fungsi produksi menunjukkan komplementaritas yang kuat diantara sejumlah input dan memiliki implikasi lebih luas terhadap kesulitan untuk melaksanakan pembangunan ekonomi.
Banyak pakar pembangunan yang secara aktif mengkaji kasus-kasus yang menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah masih dapat menolong meskipun pemerintahannya tidak sempurna, dengan mendorong perekonomian untuk bergerak maju ke ekuilibrium yang lebih baik dan berkelanjutan melalui intervensi mendalam.
Pada diagram ekuilibrium jamak kita dapat melihat ada lebih dari satu ekuilibrium, hal ini biasa kita sebut dengan ekuilibrium jamak. Ekuilibrium jamak merupakan suatu kondisi yang menunjukkan adanya lebih dari satu ekuilibrium. Semua ekuilibrium ini biasa jadi antara ekuilibrium yang satu lebih menguntungkan daripada ekuilibrium lainnya, tetapi pasar yang tidak dibantu tidak akan menggerakkan perekonomian ke hasil yang diinginkan.
Gagasan dasar dari fungsi bentuk S menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh oleh agen tertentu dengan tindakan yang dilakukannya akan secara positif bergantung pada beberapa banyak agen lainnya yang diharapkan melakukan tindakan itu atau dalam cakupan tindakan itu. Dalam diagram, fungsi itu tiga kali memotong garis 45 derajat. Pada tiap titik perpotongan itu terdapat ekuilibrium. Inilah yangdimaksud dengan kemungkinan ekuilibrium jamak. Dari ketiga titik itu, titik D1 dan D3 adalah ekuilibrium “stabil” karena jika harapan atau ekspektasi berubah sedikit ke atas atau ke bawah maka perusahaan menyesuaikan tindakan mereka, sedangkan titik D2 merupakan ekuilibriumnya tidak stabil karena jika investasi berkurang ekuilibrium akan bergeser ke D1 dan jika investasi bertambah maka ekuilibrium akan bergeser menuju D3.
Pembangunan Ekonomi: Model Dorongan Besar
Paul Rosenstein-Rodan adalah orang yang mempelopori model ini sekaligus orang pertama yang mengangkat beberapa isu dasar tentang koordinasi. Ia mengemukakan beberapa masalah yang berkaitan dengan upaya memulai industrialisasi dalam bentuk perekonomian subsisten.
Model dorongan besar adalah model yang menjelaskan bagaimana kegagalan pasar dapat menimbulkan kebutuhan akan perekonomian yang terencana dan kemungkinan upaya yang dicetuskan oleh kebijakan pemerintah agar proses pembangunan ekonomi yang berlangsung dalam jangka panjang dapat berjalan atau dipercepat.
Kita dapat membuat enam asumsi dasar untuk memahami model ini, yaitu:
1. Asumsikan bahwa faktor produksi yang ada hanya tenaga kerja.
2. Asumsikan bahwa pembayaran upah sektor tradisional lebih rendah dari sektor modern. WT = 1 sementara WM > 1.
3. Asumsikan bahwa karena adanya teknologi maka pekerja di sektor modern lebih produktif dibanding pekerja di sektor tradisional. Dimana N menunjukkan jenis produk yang jumlahnya sangat besar dan F merupakan jumlah minimal orang yang dipekerjakan.
4. Asumsikan bahwa permintaan domestik adalah konstan dan konsumen membelanjakan jumlah uang yang sama yaitu Y/N.
5. Asumsikan bahwa perekonomian bersifat tertutup.
6. Asumsikan bahwa struktur pasar adalah pasar persaingan sempurna di sektor tradisional, tanpa hambatan masuk, dan tidak ada laba ekonomi. Permintaan yang dihadapi bersifat elastis.
Dengan upah W1 yang berada di bawah titik A maka pendapatan yang lebih besar dibandingkan biaya, dan perusahaan modern akan membayar biaya tetap sebesar F sehingga memutuskan untuk memasuki pasar. Sedangkan jika upah berada pada W2 dimana berada antar titik A dan B maka perusahaan akan memilih untuk menaikkan tingkat laba, upah dan output yang lebih tinggi. Dan dengan upah di W3 maka perusahaan modernakan merugi sehingga teknik tradisional akan terus digunakan.
Pembangunan Ekonomi: Teori Cincin O
Model pembangunan ini dikemukakan oleh Michael Kremer yang mengatakan bahwa produksi modern mengharuskan banyak kegiatan yang dapat diselesaikan dengan sangat baik secara bersama-sama agar setiap kegiatan itu mempunyai nilai tinggi.
Ciri penting dari model cincin O adalah caranya dalam membuat model produksi yang memiliki komplementaritas kuat antar input. Dalam menghitung model ini kita akan dikenalkan dengan fungsi produksi cincin O yaitu sebuah fungsi produksi dengan komplementaritas kuat diantara inputnya, berdasarkan produk dari kualitas input-input itu.
Fungsi produksi cincin O (O-ring production function) dapat dinyatakan sebagai berikut:
BF(qiqj) = qiqj
Keterangan:
q = tingkat keterampilan yang dibutuhkan
B = sebuah nilai
Kita asumsikan juga bahwa:
(1) semua perusahaan netral terhadap resiko
(2) pasar tenaga kerja sangat kompetitif
(3) persediaan tenaga kerja tidak elastis.
Yang menonjol dari jenis fungsi produksi ini adalah pencocokan pemilihan positif (positive assortative matching). Yang berarti bahwa para pekerja yang berketerampilan tinggi akan bekerja bersama, dan sebaliknya para pekerja yang berketerampilan rendah pun akan bekerja bersama. Ketika kita menggunakan model ini untuk membandingkan perekonomian, maka cara pencocokan seperti ini berarti bahwa produk-produk berkualitas tinggi akan terkonsentrasi di negara-negara yang memiliki tingkat keterampilan bernilai tinggi.