Indonesia adalah negara dengan sejuta kekayaan alam yang melimpah. Ada berbagai macam kekayaan alam yang tak perlu ditanyakan lagi keindahannya dari mulai ribuan pulau nan indah, gunung yang membentuk barisan tembok raksasa, sungai yang mengalir sebagai sumber kehidupan, pantai yang memiliki sunset terbaik di dunia, laut dengan keanekaragaman kehidupan ikan dan terumbu karang terlengkap di dalamnya, sumber daya mineral yang tidak ada habis-habisnya dan kekayaaan alam lainnya yang tersebar dari sabang sampai merauke.
Sebagai negara yang memiliki kekayaan yang beranekaragam, Indonesia patut bersyukur dan berbangga atas nikmat yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada kita. Lantas, setelah mengetahui kekayaan yang ada, apakah dengan kekayaan yang ada kita harus berdiam diri, sementara asing yang sedari dulu telah mempelajari letak-letak kekayaan strategis Indonesia, membuat peta eksploitasi sumber daya kita, sedangkan kita hanya bisa diam dan “bekerja sama” dengan mereka, namun pada kenyataannya kita hanya dirugikan atas “kerja sama” tersebut.
Dengan jumlah penduduk nomor empat terbesar di dunia, sumber daya manusia kita seharusnya mampu memegang banyak peran dalam kehidupan dunia. Namun sayangnya, kemampuan mereka dalam menghadapi perubahan dan terhadap cara kerja dunia belum mumpuni. Oleh sebab itu, pendidikan dan keterampilan yang baik menjadi faktor terpenting dalam kehidupan bermasyarakat.
Seperti yang kita ketahui tentang pola perekonomian negara berkembang yang selalu menitikberatkan pada sektor pertanian dimana lebih mengarah pada pemanfaat apa yang ada di alam, sementara pada negara maju, sektor manufaktur adalah tumpuan mereka. Dalam kaitannya terhadap pendidikan dan keterampilan, untuk menjadi negara maju Indonesia harus mampu membuat sumber daya manusianya mampu bersaing di era global untuk menyamai negara-negara maju.
Untuk menjadi negara maju, ada beberapa hal yang haris dilakukan Indonesia. Salah satunya adalah dengan mengembangkan perindustrian pada sumber daya yang ada. Contohnya adalah pada pertanian kelapa sawit. Indonesia dapat dibilang sebagai salah satu penyumbang terbesar ekspor kelapa sawit di dunia, namun sayangnya kita hanya dapat mengekspornya dalam keadaan mentah. Seharusnya kita bisa mengolahnya terlebih dahulu supaya menambah nilai dari produk kelapa sawit menjadi produk olahan seperti minyak goreng.
Namun disisi lain, kita melihat bahwa negara-negara maju kini telah gencar-gencarnya melakukan go green, organic food, dan sebagainya yang justru biasa dilakukan pada negara berkembang. Disini kita dapat melihat pola yang ada kembali menuju ke pola lama dimana sektor dasar sebagai pemenuhan kebutuhan hidup menjadi diperkuat di negara-negara maju.
Kesimpulan dari pembahasan kita kali ini adalah mungkin kita bisa mengikuti negara maju dengan industri manufakturnya, namun kita perlu juga perkuat sektor pertanian yang menjadi mata pencaharian utama di negara kita ini dengan industri pengolahan yang berfokus pada bidang pertanian.